Digigit Laba-laba Brown Recluse
Kulit | Pengobatan Darurat | Digigit Laba-laba Brown Recluse (Disease)
Coklat pertapa spider atau biola spider, Loxosceles pertapa adalah laba-laba dengan gigitan berbisa. Laba-laba pertapa coklat terkenal karena pola biola karakteristik mereka di belakang cephalothorax, bagian tubuh dimana kaki menempel. Laba-laba ini tidak agresif dan menggigit hanya ketika terancam, biasanya ketika menempel kulit korban. Mereka mencari tempat gelap, hangat, lingkungan yang kering seperti loteng, lemari, beranda, lumbung, ruang bawah tanah, tumpukan kayu, dan ban bekas.
Sejumlah kecil gigitan pertapa coklat menghasilkan lesi dermonecrotic parah; jumlah yang lebih kecil menghasilkan gejala kulit atau sistemik yang berat. Gejala biasanya mengembangkan dua sampai delapan jam setelah gigitan: sakit parah di area gigitan setelah sekitar empat jam, gatal parah, mual, muntah, demam, dan nyeri otot dikenal sebagai mylagias. Efek sekunder dari racun, meskipun sangat jarang terjadi, dapat menghasilkan efek samping yang lebih signifikan dari gigitan laba-laba: penghancuran sel darah merah; jumlah trombosit yang rendah; pembekuan darah di kapiler dan kehilangan kemampuan untuk membentuk bekuan dimana diperlukan; gagal ginjal akut (kerusakan ginjal); koma dan kematian.
Penyebab dan faktor risiko
Kebanyakan gigitan terjadi pada bulan-bulan musim panas. gigitan sering tidak dirasakan pada awalnya dan mungkin tidak segera menyakitkan, tetapi bisa serius. Petapa coklat memiliki hemotoxic racun yang berpotensi mematikan. Kebanyakan gigitan kecil tanpa nekrosis.
Diagnosa dan Pengobatan
Setelah evaluasi awal, perawatan berikut dapat diberikan: imunisasi Tetanus, obat nyeri, antibiotik jika tanda-tanda infeksi yang hadir dalam luka dan antihistamin.
...