Rasa Pahit atau Kehilangan Rasa
Mulut | Ilmu Penyakit Telinga, Hidung & Tenggorok / Otorhinolaryngology | Rasa Pahit atau Kehilangan Rasa (Symptom)
Rasa pahit di mulut yang disebabkan oleh faktor lain selain zat pahit merupakan gangguan rasa. Rasa buruk konstan dalam mulut baik pahit, logam atau busuk, disebut dysgeusia. Kurangnya atau perubahan rasa sering terjadi saat sesuatu mengganggu proses rasa normal. Beberapa orang lebih sensitif terhadap rasa pahit karna bisa merasakan senyawa pahit disebut fenitiokarbamid (PTC).
Penyebab
Penyebab umum rasa pahit di mulut termasuk muntah dan asam refluks meskipun kondisi ini umumnya tidak menimbulkan rasa pahit permanen. Hamil atau minum obat tertentu, seperti antibiotk, bisa mengakibatkan rasa pahit sementara di mulut. Rasa jua bisa terganggu secara permanen dari merokok jangka panjang atau luka di mulut, hidung atau kepala.
Beberapa alasan lain mencakup: masalah gigi seperti gingivitis, infeksi gusi, penyakit gusi, abses gigi dan penyakit gusi; asam refluks juga dikenal sebagai Gastro Esophageal Refluks; penyakit seperti penyakit kuning, diabetes, kanker, liver atau gagal ginjal; kebersihan mulut yang buruk; ketidakseimbangan hormon, keracunan logam. Penyebab lainnya: infeksi telinga tengah dan saluran pernafasan atas, pengobatan radiasi untuk kanker leher dan kepala, kontak dengan bahan kimia tertentu seperti pestisida, dan beberapa obat termasuk beberapa antihistamin umum atau operasi telinga, hidung dan tenggorokan.
Dysgeusia kadang disertai dengan sindrom mulut terbakar, kondisi dimana seseorang mengalami sensasi terbakar yang menyakitkan di mulut. Meskipun bisa menyerang siapa saja, sindrom mulut terbakar paling umum pada wanita setengah baya keatas.
Diagnosa dan Pengobatan
Dalam rangka mendiagnosa hilangnya tes mungkin dilakukan beberapa tes seperti: pemeriksaan fisik – mulut, gigi, telinga, hidung dan tenggorokan untuk tanda glositis, gingivitis, stomatitis, karies gigi, rhinitis, dan demam. Tes darah – dibesarkan tingkat imunoglobulin dan adanya autoantibodi tertentu mungkin menyarakan diagnosa sindrom sjorgen – misalya faktor rheumatoid, antibodi antinuklear, antibodi antimitochondrial, anti-Ro.
...